Berapa banyak hutan yang hilang pada tahun 2021?

Get the Latest in Your Inbox

Want to stay up to date on the state of the world’s forests? Subscribe to our mailing list.

Subscribe

popup

Ini adalah arsip Forest Pulse, yang diperbarui setiap tahun menggunakan data kehilangan tutupan pohon tahunan untuk memberikan gambaran komprehensif mengenai hilangnya hutan di seluruh dunia. Pembaruan tahunan dirilis setiap tahun dan mencakup tren tahun sebelumnya. Lihat analisis terbaru di sini.

Kehilangan Hutan Tetap Tinggi di Tahun 2021

Oleh Mikaela Weisse dan Elizabeth Goldman

Menurut data baru dari University of Maryland yang tersedia di Global Forest Watch, daerah tropis kehilangan 11,1 juta hektar tutupan pohon pada tahun 2021.  

Perhatian khusus ditujukan pada hilangnya 3,75 juta hektar hutan hujan primer tropis — area yang sangat penting untuk penyimpanan karbon dan keragaman hayati — yang setara dengan kecepatan 10 lemparan sepak bola per menit. Hilangnya hutan primer tropis di tahun 2021 menghasilkan 2,5 Gt emisi karbon dioksida, yang setara dengan emisi tahunan India dari bahan bakar fosil. 

Kehilangan hutan primer tropis, 2002-2021 

More

Tingkat kehilangan hutan primer di daerah tropis sangat konsisten selama beberapa tahun terakhir, namun di tahun 2021 daerah tropis kehilangan 11% lebih sedikit hutan primer dibandingkan tahun 2020, setelah meningkat sebelumnya sebanyak 12% sejak 2019 hingga 2020 yang sebagian besar disebabkan oleh kebakaran hutan.  

Bukan hanya hutan tropis yang menjadi perhatian, hutan boreal — terutama di Rusia — mengalami kehilangan tutupan pohon yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tahun 2021, yang sebagian besar didorong oleh kebakaran. 

More

Apa yang dimaksud dengan kehilangan tutupan pohon karena kebakaran?

Berkat penelitian baru dari University of Maryland, kami sekarang memiliki data spasial terperinci tentang di mana kebakaran telah menyebabkan kehilangan tutupan pohon. Kebakaran hutan sering kali berimplikasi penting terhadap emisi karbon, ekosistem, dan kesehatan manusia. Namun, musim kebakaran berfluktuasi terkait dengan pola cuaca, sehingga lebih sulit untuk menilai tren kehilangan hutan dari waktu ke waktu. Memisahkan kerugian akibat kebakaran dari kerugian akibat penyebab lain (misalnya, perluasan lahan pertanian atau penebangan) memberikan lebih banyak nuansa untuk memahami dinamika kehilangan hutan dari waktu ke waktu. Baca lebih lanjut tentang data baru di sini.

More

Tren ini menggarisbawahi seberapa banyak tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan nol deforestasi global. Di bawah Deklarasi Pemimpin Glasgow tentang Hutan dan Penggunaan Lahan, 141 negara berkomitmen untuk secara kolektif “menghentikan dan membalikkan kehilangan hutan pada tahun 2030.” Mewujudkan komitmen ini akan membutuhkan penurunan kehilangan hutan yang konsisten setiap tahun selama sisa waktu dekade ini — suatu penurunan yang belum terjadi di daerah tropis secara keseluruhan, terkecualidi beberapa negara tertentu, terutama Indonesia dan Malaysia, di mana kehilangan hutan primer telah menurun secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dan negara-negara seperti Gabon dan Guyana, yang telah kehilangan 1% atau kurang dari hutan primer mereka dalam dua dekade terakhir.

10 negara teratas dengan kehilangan hutan primer tropis di tahun 2021 

More

Mengapa fokus pada daerah tropis?

Meskipun data kehilangan tutupan pohon dari University of Maryland memiliki cakupan global, Global Forest Watch fokus pada kehilangan di daerah tropis karena di sanalah terjadinya lebih dari 96% deforestasi, atau hilangnya tutupan hutan secara permanen yang disebabkan oleh manusia. Hilangnya hutan di area hutan boreal dan subtropis terutama disebabkan oleh aktivitas perhutanan dan kebakaran hutan, yang sering kali merupakan gangguan sementara pada hutan dan diikuti oleh pertumbuhan kembali. Baca selengkapnya di sini.

More

Berikut pandangan yang lebih mendalam mengenai beberapa tren kehilangan hutan pada tahun 2021: 


 

More

Indonesia mengurangi kehilangan hutan primer selama lima tahun berturut-turut

Tingkat kehilangan hutan primer di Indonesia terus menurun pada tahun 2021 selama lima tahun berturut-turut, turun 25% dibandingkan tahun 2020. Terjadinya penurunan kembali layak dibanggakan, dan menunjukkan bahwa Indonesia sedang menuju ke arah yang benar untuk memenuhi sebagian dari komitmen iklimnya. Tahun lalu, Indonesia memperbarui rencana iklim nasional (NDC) nya dengan komitmen mengurangi emisi di sektor hutan dan penggunaan lahan untuk mencapai penyerapan karbon total pada tahun 2030.  

Kehilangan hutan primer Indonesia, 2002-2021 

More

Tren penurunan yang terus berlanjut juga menunjukkan bahwa komitmen perusahaan dan tindakan pemerintah berjalan dengan baik. Penelitian baru menunjukkan deforestasi yang terkait dengan kelapa sawit berada di titik terendah dalam 20 tahun. Komitmen No Deforestation, No Peat and No Exploitation (NDPE) kini mencakup 83% dari kapasitas penyulingan minyak sawit di Indonesia dan Malaysia, dan lebih dari 80% industri pulp dan kertas di Indonesia. Lebih lanjut, Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) memperketat persyaratan sertifikasi berkelanjutan pada tahun 2018 untuk melarang deforestasi dan pembukaan lahan gambut.  

Penurunan tersebut juga mencerminkan upaya pemerintah Indonesia untuk mengurangi kehilangan hutan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan meningkatkan upaya pemantauan dan pencegahan kebakaran setelah terjadinya kebakaran hutan dan gambut yang meluas pada tahun 2015. Pemerintah juga mengeluarkan moratorium permanen terhadap konversi hutan primer dan lahan gambut, dan memperluas mandat Badan Restorasi Gambut untuk memasukkan perlindungan dan restorasi mangrove serta lahan gambut. Mangrove merupakan ekosistem penting bagi keragaman hayati dan pengatur dampak cuaca ekstrem.  

Meskipun Indonesia memiliki alasan untuk merayakan penurunan kehilangan hutan selama lima tahun berturut-turut, Indonesia perlu memperkuat langkah-langkah perlindungan hutan untuk mempertahankan tren positif ini. Harga kelapa sawit, yang cenderung berkorelasi dengan deforestasi terkait kelapa sawit, mulai menanjak pada tahun 2020 dan sekarang mencapai level tertinggi dalam 40 tahun. Pembekuan sementara atas izin perkebunan kelapa sawit baru tidak diperpanjang tahun lalu, sehingga membuka pintu perluasan perkebunan sebagai respons terhadap kenaikan harga.  

Selain itu, pemerintah Indonesia baru-baru ini mencabut ratusan izin untuk kegiatan penebangan, perkebunan, dan pertambangan di kawasan hutan. Jika kawasan ini didistribusikan kembali kepada masyarakat lokal dan masyarakat adat untuk pengelolaan hutan berbasis masyarakat, pencabutan tersebut dapat menjadi tonggak penting dalam perjalanan menuju pengakuan yang lebih kuat atas hak-hak adat dan perlindungan hutan. Namun, ada juga kemungkinan bahwa kawasan ini direalokasikan ke perusahaan dan dengan cepat dibuka, yang menyebabkan lebih banyak kehilangan hutan.  

Akhirnya, ada risiko upaya Indonesia untuk memulai pemulihan ekonomi dari pandemi COVID-19 dapat berdampak pada hutannya.  

More

Perbatasan deforestasi baru muncul di Amazon Brasil

Sebagai negara dengan hutan hujan primer paling banyak, Brasil secara konsisten menempati urutan teratas daftar kehilangan hutan primer terbanyak. Lebih dari 40% kehilangan hutan primer tropis pada tahun 2021 terjadi di Brasil, total sebesar 1,5 juta hektar. 

Kehilangan hutan primer Brasil, 2002-2021 

More

Tingkat kehilangan hutan primer di Brasil terus-menerus tinggi selama beberapa tahun terakhir. Kerugian akibat kebakaran berfluktuasi tergantung pada tingkat kebakaran hutan yang tidak terkendali, terakhir dengan lonjakan pada tahun 2020 di Amazon dan Pantanal. Sementara itu, kehilangan hutan akibat non-kebakaran, yang di Brasil paling sering dikaitkan dengan perluasan pertanian, meningkat 9% dari 2020 hingga 2021. Temuan ini konsisten dengan sistem pemantauan resmi Brasil, PRODES (baca lebih lanjut tentang kumpulan data University of Maryland dan PRODES di sini), yang menemukan bahwa tahun 2021 memiliki tingkat deforestasi tebang habis tertinggi di Amazon sejak 2006, ketika tindakan telah dilakukan untuk mengurangi deforestasi secara drastis.  

Amazon Brasil bagian barat khususnya menghadapi intensifikasi kehilangan hutan primer, dengan negara-negara bagian utamanya mengalami peningkatan lebih dari 25% kehilangan akibat non-kebakaran dari tahun 2020 hingga 2021. Bagian Amazon ini memiliki beberapa area titik panas kehilangan hutan primer baru, yang berarti tempat-tempat baru yang mengalami kemunculan kehilangan hutan yang signifikan secara statistik pada tahun 2021. Banyak titik panas baru mencakup pembukaan lahan berskala besar — kemungkinan besar untuk padang rumput ternak — sepanjang jalan yang ada. Beberapa jalan ini, seperti BR-319 yang membentang dari utara ke selatan di Amazonas, direncanakan untuk pengaspalan dan perbaikan, yang telah mengakibatkan peningkatan deforestasi.  

More

Kehilangan hutan primer di Brasil sangat memprihatinkan mengingat bukti baru bahwa hutan hujan Amazon kehilangan ketahanannya dan mungkin lebih mendekati titik kritis dari yang diperkirakan sebelumnya, di mana interaksi antara deforestasi, perubahan iklim, dan kebakaran menyebabkan transformasi yang tidak dapat diubah lagi dari wilayah besar Amazon menjadi sabana. Hal ini tidak hanya akan mengakibatkan kehilangan keragaman hayati dan emisi karbon dalam jumlah besar, melainkan juga mengganggu pola curah hujan yang sangat penting untuk produksi pertanian. 

More

Pembukaan lahan skala besar baru di dekat persimpangan jalan raya BR-319 dan BR-230 di Amazon Brasil. Geser untuk membandingkan Oktober 2020 dan Oktober 2021. Gambar © 2022 Planet Labs Inc.

More

Bolivia mengalami rekor kehilangan hutan primer tertinggi akibat kebakaran dan pertanian skala besar

Kehilangan hutan primer di Bolivia mencapai rekor tertinggi pada tahun 2021 sebesar 291 ribu hektar, melampaui Indonesia sekali lagi sehingga menempati kehilangan hutan primer terbanyak ketiga di antara negara-negara tropis.  

Kehilangan hutan primer Bolivia, 2002-2021 

More

Tiga tahun terakhir Bolivia mengalami tingkat kehilangan hutan yang tinggi secara konsisten, dengan kebakaran menyumbang lebih dari sepertiga kehilangan setiap tahun. Seperti dua tahun sebelumnya, di tahun 2021 terjadi kebakaran hutan primer yang signifikan dalam kawasan lindung. Kebakaran di Bolivia hampir selalu diakibatkan oleh ulah manusia sebagai bagian dari upaya pembukaan lahan, namun menyebar di luar kendali karena cuaca kering dan panas, dandiperburuk dengan perubahan iklim. Sebagian besar kebakaran hutan di tahun 2021 terjadi di departemen Santa Cruz, meskipun pemerintah di sana sedang bekerja untuk memulihkan daerah yang terdampak

Santa Cruz merupakan pusat pertanian skala besar di Bolivia, yaitu kedelai dan peternakan sapi, yang menyumbang sebagian besar kehilangan hutan primer non-kebakaran pada tahun 2021. Meskipun Bolivia memiliki produksi kedelai yang jauh lebih sedikit daripada negara-negara tetangga, sebagian besar ekspansi kedelainya dilakukan dengan mengorbankan hutan

More

Perluasan area pertanian besar di Santa Cruz, Bolivia. Geser untuk membandingkan Januari 2021 dan Desember 2021. Gambar © 2022 Planet Labs Inc.

More

Pertanian, permintaan energi, dan penebangan mendorong kehilangan hutan primer di hutan Lembah Kongo

Seperti tahun-tahun sebelumnya, tingkat kehilangan hutan primer yang tinggi terus berlanjut di Republik Demokratik Kongo (DRC). DRC kehilangan hampir setengah juta hektar hutan primer pada tahun 2021 karena perluasan pertanian skala kecil dan penebangan pohon untuk memenuhi kebutuhan energi.  

Jalur hutan besar DRC adalah penyerap karbon yang penting secara global, dengan hamparan luas lahan gambut yang kaya akan karbon. Perubahan besar diperlukan untuk mengendalikan tingkat kehilangan yang terus-menerus tinggi ini, termasuk alur pembangunan yang tidak melibatkan perluasan area pertanian ke hutan primer dan penyediaan akses ke energi bersih yang terjangkau bagi masyarakat perkotaan dan pedesaan untuk mengurangi ketergantungan pada arang dan bentuk energi kayu lainnya. 

More

Beberapa peningkatan kehilangan yang terjadi pasca 2013 dapat terkait dengan inkonsistensi dalam data kehilangan tutupan pohon, yang dengan adanya perbaikan data satelit dalam beberapa tahun terakhir mampu mendeteksi pembukaan skala kecil dengan lebih baik. Baca selengkapnya di sini.

 

Meskipun tingkat kehilangan yang tinggi terus-menerus terjadi di DRC, sejumlah titik harapan dapat ditemukan di Lembah Kongo. Gabon dan Republik Kongo mengalami penurunan kehilangan hutan primer selama dua tahun. Keduanya diakui sebagai negara yang memiliki banyak hutan dan tingkat deforestasi rendah (HFLD) dengan perkembangan yang menjanjikan untuk masa depan hutannya: Gabon menjadi negara Afrika pertama yang menerima pembayaran untuk mengurangi emisi karbon dan deforestasi, dan Republik Kongo baru-baru ini mengeluarkan undang-undang memungkinkan Masyarakat Adat dan komunitas lokal (IPLC) untuk secara legal memiliki dan mengelola — dan dengan demikian juga melindungi — hutan mereka dari kegiatan komersial yang tidak diinginkan.  

More

Perubahan iklim mendatangkan malapetaka di hutan belahan utara

Di luar daerah tropis, hutan boreal mengalami kehilangan tutupan pohon tertinggi di tahun 2021. Meskipun kehilangan tutupan pohon di hutan boreal jarang mengakibatkan deforestasi permanen, kerugiannya mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, meningkat 29% melebihi tahun 2020. Hutan di ketinggian yang selalu hijau ini semakin terancam oleh perubahan iklim, dengan kondisi lebih panas dan lebih kering yang menyebabkan meningkatnya kebakaran dan kerusakan akibat serangga. 

Kehilangan tutupan pohon berdasarkan domain iklim 

More

Musim kebakaran yang belum pernah terjadi sebelumnya di Rusia menjadi penyebab peningkatan kehilangan tutupan pohon ini. Rusia mengalami musim kebakaran terburuk sejak pencatatan dimulai pada tahun 2001, dengan lebih dari 6,5 juta hektar tutupan pohon hilang di tahun 2021. Meskipun api adalah bagian alami dari ekosistem hutan boreal, api yang muncul lebih besar dan lebih intens menjadi mengkhawatirkan. Cuaca yang lebih panas dan lebih kering akibat perubahan iklim telah menimbulkan kondisi yang rawan kebakaran, lahan gambut yang lebih kering, dan lapisan es yang mencair. Area lahan gambut Siberia yang luas — terbesar di dunia — menyimpan sejumlah besar karbon, yang dilepaskan ke atmosfer saat gambut mengering. Lapisan es yang mencair juga melepaskan karbon dan metana yang sebelumnya tersimpan. Kondisi ini dapat mewakili kondisi normal baru, berdampak pada orang yang tinggal di Siberia dan menciptakan lingkaran umpan balik di mana peningkatan kebakaran dan emisi karbon memperkuat satu sama lain dan menyebabkan kondisi yang memburuk.  

Kehilangan tutupan pohon Rusia, 2001-2021 

More

Apa yang dibutuhkan untuk mencapai komitmen untuk melindungi hutan?

Meski dibutuhkan penurunan kehilangan hutan yang lebih cepat untuk memenuhi target nol-deforestasi 2030, hal ini bisa diharapkan dengan sejumlah alasan. Contohnya, penurunan pesat kehilangan hutan primer di Indonesia layak dibanggakan sebagai pencapaian besar yang lima tahun yang lalu tampak sulit terjadi. 

Untuk mencapai penurunan serupa di seluruh dunia tidak akan mudah. Indonesia dan Malaysia perlu menjaga momentum perlindungan hutan di tengah melonjaknya harga kelapa sawit; Brasil dan negara-negara lain di Amazon perlu mengurangi titik-titik deforestasi baru; negara-negara di wilayah Lembah Kongo perlu memastikan alur pembangunan yang melindungi hutan; dan Rusia serta negara-negara di utara lainnya perlu memerangi dampak perubahan iklim terhadap hutan.  

Berkat Deklarasi Glasgow, dunia memiliki tujuan bersama untuk melindungi hutan dan pendanaan untuk mendukungnya. Jalur yang harus dilalui untuk mencapai komitmen ini sangat menantang, namun jelas. Kami akan terus memantau, menganalisis, dan melaporkan kemajuan upaya perlindungan hutan untuk keberlanjutan umat manusia. 

 


Kami mengucapkan terima kasih kepada Svetlana Turubanova dan Peter Potapov dari University of Maryland, yang memperbarui data kehilangan tutupan pohon, dan Sasha Tyukavina dari University of Maryland, yang memperbarui data kehilangan tutupan pohon karena kebakaran.


 

More
{"Glossary":{"51":{"name":"agricultural tree crops","description":"Trees cultivated for their food, cultural, or economic values. These include oil palm, rubber, cocoa, cashew, mango, oranges (citrus), plantain, banana, and coconut.\r\n"},"141":{"name":"agroforestry","description":"A diversified set of agricultural or agropastoral production systems that integrate trees in the agricultural landscape.\r\n"},"101":{"name":"albedo","description":"The ability of surfaces to reflect sunlight.\u0026nbsp;Light-colored surfaces return a large part of the sunrays back to the atmosphere (high albedo). Dark surfaces absorb the rays from the sun (low albedo).\r\n"},"94":{"name":"biodiversity intactness","description":"The proportion and abundance of a location\u0027s original forest community (number of species and individuals) that remain.\u0026nbsp;\r\n"},"95":{"name":"biodiversity significance","description":"The importance of an area for the persistence of forest-dependent species based on range rarity.\r\n"},"142":{"name":"boundary plantings","description":"Trees planted along boundaries or property lines to mark them well.\r\n"},"98":{"name":"carbon dioxide equivalent (CO2e)","description":"Carbon dioxide equivalent (CO2e) is a measure used to aggregate emissions from various greenhouse gases (GHGs) on the basis of their 100-year global warming potentials by equating non-CO2 GHGs to the equivalent amount of CO2.\r\n"},"99":{"name":"CO2e","description":"Carbon dioxide equivalent (CO2e) is a measure used to aggregate emissions from various greenhouse gases (GHGs) on the basis of their 100-year global warming potentials by equating non-CO2 GHGs to the equivalent amount of CO2.\r\n"},"1":{"name":"deforestation","description":"The change from forest to another land cover or land use, such as forest to plantation or forest to urban area.\r\n"},"77":{"name":"deforested","description":"The change from forest to another land cover or land use, such as forest to plantation or forest to urban area.\r\n"},"76":{"name":"degradation","description":"The reduction in a forest\u2019s ability to perform ecosystem services, such as carbon storage and water regulation, due to natural and anthropogenic changes.\r\n"},"75":{"name":"degraded","description":"The reduction in a forest\u2019s ability to perform ecosystem services, such as carbon storage and water regulation, due to natural and anthropogenic changes.\r\n"},"79":{"name":"disturbances","description":"A discrete event that changes the structure of a forest ecosystem.\r\n"},"68":{"name":"disturbed","description":"A discrete event that changes the structure of a forest ecosystem.\r\n"},"65":{"name":"driver of tree cover loss","description":"The direct cause of forest disturbance.\r\n"},"70":{"name":"drivers of loss","description":"The direct cause of forest disturbance.\r\n"},"81":{"name":"drivers of tree cover loss","description":"The direct cause of forest disturbance.\r\n"},"102":{"name":"evapotranspiration","description":"When solar energy hitting a forest converts liquid water into water vapor (carrying energy as latent heat) through evaporation and transpiration.\r\n"},"2":{"name":"forest","description":"Forests include tree cover greater than 30 percent tree canopy density and greater than 5 meters in height as mapped at a 30-meter Landsat pixel scale.\r\n"},"3":{"name":"forest concession","description":"A legal agreement allowing an entity the right to manage a public forest for production purposes.\r\n"},"90":{"name":"forest concessions","description":"A legal agreement allowing an entity the right to manage a public forest for production purposes.\r\n"},"53":{"name":"forest degradation","description":"The reduction in a forest\u2019s ability to perform ecosystem services, such as carbon storage and water regulation, due to natural and anthropogenic changes.\r\n"},"54":{"name":"forest disturbance","description":"A discrete event that changes the structure of a forest ecosystem.\r\n"},"100":{"name":"forest disturbances","description":"A discrete event that changes the structure of a forest ecosystem.\r\n"},"5":{"name":"forest fragmentation","description":"The breaking of large, contiguous forests into smaller pieces, with other land cover types interspersed.\r\n"},"6":{"name":"forest management plan","description":"A plan that documents the stewardship and use of forests and other wooded land to meet environmental, economic, social, and cultural objectives. Such plans are typically implemented by companies in forest concessions.\r\n"},"62":{"name":"forests","description":"Forests include tree cover greater than 30 percent tree canopy density and greater than 5 meters in height as mapped at a 30-meter Landsat pixel scale.\r\n"},"69":{"name":"fragmentation","description":"The breaking of large, contiguous forests into smaller pieces, with other land cover types interspersed.\r\n"},"80":{"name":"fragmented","description":"The breaking of large, contiguous forests into smaller pieces, with other land cover types interspersed.\r\n"},"74":{"name":"gain","description":"The establishment of tree canopy in an area that previously had no tree cover. Tree cover gain may indicate a number of potential activities, including natural forest growth or the crop rotation cycle of tree plantations.\r\n"},"143":{"name":"global land squeeze","description":"Pressure on finite land resources to produce food, feed and fuel for a growing human population while also sustaining biodiversity and providing ecosystem services.\r\n"},"7":{"name":"hectare","description":"One hectare equals 100 square meters, 2.47 acres, or 0.01 square kilometers and is about the size of a rugby field. A football pitch is slightly smaller than a hectare (pitches are between 0.62 and 0.82 hectares).\r\n"},"66":{"name":"hectares","description":"One hectare equals 100 square meters, 2.47 acres, or 0.01 square kilometers and is about the size of a rugby field. A football pitch is slightly smaller than a hectare (pitches are between 0.62 and 0.82 hectares).\r\n"},"67":{"name":"intact","description":"A forest that contains no signs of human activity or habitat fragmentation as determined by remote sensing images and is large enough to maintain all native biological biodiversity.\r\n"},"78":{"name":"intact forest","description":"A forest that contains no signs of human activity or habitat fragmentation as determined by remote sensing images and is large enough to maintain all native biological biodiversity.\r\n"},"8":{"name":"intact forests","description":"A forest that contains no signs of human activity or habitat fragmentation as determined by remote sensing images and is large enough to maintain all native biological biodiversity.\r\n"},"55":{"name":"land and environmental defenders","description":"People who peacefully promote and protect rights related to land and\/or the environment.\r\n"},"9":{"name":"loss driver","description":"The direct cause of forest disturbance.\r\n"},"10":{"name":"low tree canopy density","description":"Less than 30 percent tree canopy density.\r\n"},"84":{"name":"managed forest concession","description":"Areas where governments have given rights to private companies to harvest timber and other wood products from natural forests on public lands.\r\n"},"83":{"name":"managed forest concession maps for nine countries","description":"Cameroon, Canada, Central African Republic, Democratic Republic of the Congo, Equatorial Guinea, Gabon, Indonesia, Liberia, and the Republic of the Congo\r\n"},"104":{"name":"managed natural forests","description":"Naturally regenerated forests with signs of management, including logging, clear cuts, etc.\r\n"},"91":{"name":"megacities","description":"A city with more than 10 million people.\r\n"},"57":{"name":"megacity","description":"A city with more than 10 million people."},"56":{"name":"mosaic restoration","description":"Restoration that integrates trees into mixed-use landscapes, such as agricultural lands and settlements, where trees can support people through improved water quality, increased soil fertility, and other ecosystem services. This type of restoration is more likely in deforested or degraded forest landscapes with moderate population density (10\u2013100 people per square kilometer). "},"86":{"name":"natural","description":"A forest that is grown without human intervention.\r\n"},"12":{"name":"natural forest","description":"A forest that is grown without human intervention.\r\n"},"63":{"name":"natural forests","description":"A forest that is grown without human intervention.\r\n"},"144":{"name":"open canopy systems","description":"Individual tree crowns that do not overlap to form a continuous canopy layer.\r\n"},"82":{"name":"persistent gain","description":"Forests that have experienced one gain event from 2001 to 2016.\r\n"},"13":{"name":"persistent loss and gain","description":"Forests that have experienced one loss or one gain event from 2001 to 2016."},"97":{"name":"plantation","description":"An area in which trees have been planted, generally for commercial purposes.\u0026nbsp;\r\n"},"93":{"name":"plantations","description":"An area in which trees have been planted, generally for commercial purposes.\u0026nbsp;\r\n"},"88":{"name":"planted","description":"A forest composed of trees that have been deliberately planted and\/or seeded by humans.\r\n"},"14":{"name":"planted forest","description":"A forest composed of trees that have been deliberately planted and\/or seeded by humans.\r\n"},"73":{"name":"planted forests","description":"A forest composed of trees that have been deliberately planted and\/or seeded by humans.\r\n"},"15":{"name":"primary forest","description":"Old-growth forests that are typically high in carbon stock and rich in biodiversity. The GFR uses a humid tropical primary rainforest data set, representing forests in the humid tropics that have not been cleared in recent years.\r\n"},"64":{"name":"primary forests","description":"Old-growth forests that are typically high in carbon stock and rich in biodiversity. The GFR uses a humid tropical primary rainforest data set, representing forests in the humid tropics that have not been cleared in recent years.\r\n"},"58":{"name":"production forest","description":"A forest where the primary management objective is to produce timber, pulp, fuelwood, and\/or nonwood forest products."},"89":{"name":"production forests","description":"A forest where the primary management objective is to produce timber, pulp, fuelwood, and\/or nonwood forest products.\r\n"},"87":{"name":"seminatural","description":"A managed forest modified by humans, which can have a different species composition from surrounding natural forests.\r\n"},"59":{"name":"seminatural forests","description":"A managed forest modified by humans, which can have a different species composition from surrounding natural forests. "},"96":{"name":"shifting agriculture","description":"Temporary loss or permanent deforestation due to small- and medium-scale agriculture.\r\n"},"103":{"name":"surface roughness","description":"Surface roughness of forests creates\u0026nbsp;turbulence that slows near-surface winds and cools the land as it lifts heat from low-albedo leaves and moisture from evapotranspiration high into the atmosphere and slows otherwise-drying winds. \r\n"},"17":{"name":"tree cover","description":"All vegetation greater than five meters in height and may take the form of natural forests or plantations across a range of canopy densities. Unless otherwise specified, the GFR uses greater than 30 percent tree canopy density for calculations.\r\n"},"71":{"name":"tree cover canopy density is low","description":"Less than 30 percent tree canopy density.\r\n"},"60":{"name":"tree cover gain","description":"The establishment of tree canopy in an area that previously had no tree cover. Tree cover gain may indicate a number of potential activities, including natural forest growth or the crop rotation cycle of tree plantations.\u0026nbsp;As such, tree cover gain does not equate to restoration.\r\n"},"18":{"name":"tree cover loss","description":"The removal or mortality of tree cover, which can be due to a variety of factors, including mechanical harvesting, fire, disease, or storm damage. As such, loss does not equate to deforestation.\r\n"},"19":{"name":"tree plantation","description":"An agricultural plantation of fast-growing tree species on short rotations for the production of timber, pulp, or fruit.\r\n"},"72":{"name":"tree plantations","description":"An agricultural plantation of fast-growing tree species on short rotations for the production of timber, pulp, or fruit.\r\n"},"85":{"name":"trees outside forests","description":"Trees found in urban areas, alongside roads, or within agricultural land\u0026nbsp;are often referred to as Trees Outside Forests (TOF).\u202f\r\n"},"105":{"name":"unmanaged natural forests","description":"Naturally regenerated forests without any signs of management, including primary forest.\r\n"}}}